Tangerang - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut dua hal yang membuat mobil listrik bisa laris di Indonesia. Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto mengatakan besaran insentif menentukan keberhasilan mobil listrik di Indonesia.
Pemerintah mendukung pengembangan mobil listrik di Indonesia dengan memberikan insentif khusus agar harganya 'terjangkau'.
PROMO XENIA TERBARU | DP MURAH | ANGSURAN RINGAN
"Kunci sukses mobil listrik itu ada dua, yaitu peraturan khususnya perpajakan. Yang kedua adalah infrastruktur," kata Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto, di ICE BSD, Tangerang, Kamis (18/7/2019).
Menurut Jongkie dengan adanya insentif khusus mobil listrik lewat perpajakan, selisih harga jual antara mobil konvensional dan mobil listrik tidak terpaut jauh.
PROMO SIGRA TERBARU | DP MURAH | ANGSURAN RINGAN
Pun demikian dengan infrastruktur, menurutnya yang menjadi sorotan selain murni listrik atau Baterry Electric Vehicles (BEV) pilihan lain model seperti Hybrid, hingga Plug In Hybrid lebih ramah infrastruktur.
"Itu aja dulu kita tunggu sama-sama, kalau hybrid kan saya bilang tidak perlu infrastruktur langsung pakai jalan bisa, plug in perlu tapi tidak sebanyak full electric," sambung Jongkie.
Terakhir ia berharap agar pemerintah Indonesia segera merampungkan regulasi kendaraan listrik. "Kita optimis saja, tinggal peraturannya kalau keluar 2026 susah saya, peraturannya kan Pak JK bilang keluarnya tahun ini," ujarnya.
Pemerintah mendukung pengembangan mobil listrik di Indonesia dengan memberikan insentif khusus agar harganya 'terjangkau'.
PROMO XENIA TERBARU | DP MURAH | ANGSURAN RINGAN
"Kunci sukses mobil listrik itu ada dua, yaitu peraturan khususnya perpajakan. Yang kedua adalah infrastruktur," kata Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto, di ICE BSD, Tangerang, Kamis (18/7/2019).
Menurut Jongkie dengan adanya insentif khusus mobil listrik lewat perpajakan, selisih harga jual antara mobil konvensional dan mobil listrik tidak terpaut jauh.
PROMO SIGRA TERBARU | DP MURAH | ANGSURAN RINGAN
Pun demikian dengan infrastruktur, menurutnya yang menjadi sorotan selain murni listrik atau Baterry Electric Vehicles (BEV) pilihan lain model seperti Hybrid, hingga Plug In Hybrid lebih ramah infrastruktur.
"Itu aja dulu kita tunggu sama-sama, kalau hybrid kan saya bilang tidak perlu infrastruktur langsung pakai jalan bisa, plug in perlu tapi tidak sebanyak full electric," sambung Jongkie.
Terakhir ia berharap agar pemerintah Indonesia segera merampungkan regulasi kendaraan listrik. "Kita optimis saja, tinggal peraturannya kalau keluar 2026 susah saya, peraturannya kan Pak JK bilang keluarnya tahun ini," ujarnya.